Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Berdasarkan Point Tertinggi dengan Metode Analytic Hierarchy Process





BAB 1. PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Seiring berkembangnya zaman berkembang juga beragam teknologi yang muncul satu demi satu yang secara umum mempunyai tujuan untuk kebaikkan manusia, tetapi tidak semua teknologi yang muncul selalu berhasil atau sukses dan banyak sekali teknologi yang gagal dan tidak dikembangkan lagi. Hingga pada titik saat ini dimana persaingan penggunaan dan penerapan teknologi di dalam berbagai bidang sudah menjadi sebuah perlombaan di dalam perkembangan teknologi itu sendiri. Seperti dalam bidang teknologi alat komunikasi dan komputer, apabila dahulu sekitar tahun 70-an perangkat komunikasi yang dapat dipegang dan dapat dipindahkan dengan mudah berukuran sebesar batu bata dan pada tahun 2018 perangkat komunikasi tersebut sudah banyak berkembang dan berevolusi menjadi sebuah perangkat komunikasi yang kecil dan ringan tetapi tidak meninggalkan fungsi utamanya ditambah dengan berbagai fitur baru yang sangat berguna. Sama halnya dengan perkembangan komputer dari komputer pertama yang selesai dibangun tahun 1946 dan memiliki berat hampir 50 ton sampai dengan komputer yang dapat dibawa kemanapun dan mempunyai berat kurang lebih 1 Kg dengan harga yang sangat bervariasi.
Tetapi perkembangan teknologi tersebut tidak diikuti dengan pengetahuan baik cara penggunakaan maupun manfaat yang dapat diberikan. Pengetahuan akan teknologi belum tersebar secara merata terutama pada negara Indonesia ini. Untuk itu penulis ingin membagikan ilmu yang telah penulis dapat melalui program kreativitas mahasiswa ini terutama pada bidang pengenalan teknologi lebih spesifiknya teknologi yang berada di dalam sebuah komputer yang dapat dibawa kemanapun atau lebih dikenal dengan sebutan laptop. Penulis mempunyai pengalaman pada saat hendak membeli sebuah laptop baru, penulis bimbang sampai 1 jam lebih karena laptop yang ditawarkan ada berbagai macam dengan rentang harga yang bervariasi pula, meskipun sudah melakukan pengecekkan terlebih dahulu sebelumnya. Mungkin pengalaman yang didapat penulis diatas juga dirasakan masyarakat umum yang hendak membeli sebuah laptop baru. Disini penulis menggunakan metode analisis proses hirarki atau Analytical Hierarchy Process(AHP) untuk memudahkan para calon pembeli menentukan manakah laptop yang paling cocok dengan standar yang ditentukan oleh calon pembeli dengan begitu para calon pembeli tersebut merasa puas dengan pembelian mereka karena laptop yang dibeli sudah sesuai dengan standar yang mereka tentukan. Kelebihan AHP dibandingkan dengan metode lainnya adalah :
·         Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam.
·         Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkosistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
·         Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
Selain itu, AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi obyektif dan multi-kriteria yang berdasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki. Jadi, model ini merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana cara memperkenalkan teknologi baru terutama yang ada di dalam sebuah laptop baru sekaligus memberikan pengetahuan dasar yang dapat membantu pengguna menggunakan laptop tersebut?

1.3  Tujuan

Berdasarkan rumusan diatas, maka program kreativitas mahasiswa ini bertujuan untuk:
1.    Memperkenalkan teknologi baru, terutama teknologi yang ada di dalam laptop.
2.    Memberi pengetahuan umum tentang teknologi yang ada di dalam laptop.
3.    Membantu pengambilan keputusan bagi masyarakat umum untuk membeli sebuah laptop baru.

1.4  Urgensi Penelitian

Penelitian ini sangat penting untuk dilakukan karena menurut kami masyarakat umum terutama masyarakat Indonesia masih belum memiliki pengetahuan akan teknologi yang ada di dunia saat ini, akan tetapi hanya beberapa golongan masyarakat saja yang mempunyai pengetahuan tersebut seperti contohnya masyarakat yang tinggal di perkotaan, akan tetapi dari golongan masyarakat tersebut hanya sebagian kecil saja yang benar-benar paham akan teknologi yang dimaksud. Maka dari itu penelitian ini sangat penting dilakukan agar nantinya pengetahuan akan teknologi terutama teknologi laptop akan dapat dipahami masyarakat umum yang ada di Indonesia dan pemahaman tersebut merata agar tidak terjadi salah pengertian akan sebuah makna dari sebuah teknologi.

1.5  Manfaat

Penulis mempunyai harapan nantinya program kreativitas mahasiswa ini akan bermanfaat bagi:
1.    Masyarakat umum
-      Dengan adanya sistem pendukung keputusan pemilihan laptop baru diharapkan masyarakat umum dapat memilih laptop baru berdasarkan data yang didapat yang mana data tersebut tidak jauh berbeda dengan kondisi pasar laptop di Indonesia dan akhirnya mereka dapat membeli laptop yang sudah sesuai dengan standar mereka disertai dengan pengetahuan umum yang meliputi teknologi yang ada di dalam laptop tersebut.
2.    Masyarakat berteknologi
-          Bagi masyarakat berteknologi yang sudah memiliki pengetahuan umum tentang teknologi di dalam sebuah laptop, sistem ini dapat memantapkan pilihan laptop yang diingkan karena mereka sudah mendapat data yang diperlukan ditambah dukungan data yang bermanfaat dari sistem ini.

1.6  Luaran

Luaran yang dapat dihasilkan dari program kreativitas ini adalah:
  • Sistem pendukung keputusan pemilihan laptop baru menggunakan metode analisis proses hirarki (AHP).
  • Artikel ilmiah.


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh :
Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware.
Sistem Akuntansi

B. Sistem Pendukung Keputusan
Konsep Sistem Pendukung  Keputusan (SPK) pertama kali diungkap pada tahun 1970- an oleh Michael S.Scott Morton dengan istilah Management Decision System.
SPK merupakan  sistem  informasi interaktif yang menyediakan  informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Menurut Alter, SPK digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semiterstruktur dan situasi tidak terstruktur yang mana tak seorang pun tahu  secara  pasti bagaimana keputusan seharusnya  dibuat. SPK adalah suatu bentuk Computer Base Information System (CBIS) yang interaktif, fleksibel,  dan  secara  khusus   dikembangkan untuk mendukung penyelesaian masalah dari manajemen yang tidak terstruktur untuk memperbaiki pembuatan keputusan.

C. Metode Analytical Hierarchy Process
Salah satu metode dalam model Multiple Attribute Decision Model (MADM) untuk  menyelesaikan  masalah  yang mempunyai banyak kriteria adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP yang dikembangkan oleh Tomas L. Saaty merupakan model hirarki  fungsional  dengan input utamanya adalah persepsi  manusia. Dengan adanya hirarki, masalah yang kompleks atau tidak terstruktur dipecah  dalam sub-sub masalah kemudian disusun menjadi suatu bentuk hierarki. AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang mempunyai banyak kriteria yang berdasar  pada  perbandingan  preferensi  dari setiap elemen dalam hirarki. Secara spesifik, AHP cocok digunakan untuk permasalahaan pemilihan kandidat ataupun pengurutan prioritas yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Melibatkan kriteria-kriteria kualitatif yang sulit dikuantitatifkan secara eksak.
b. Masing-masing kriteria dapat memiliki sub-sub kriteria yang dapat dibentuk seperti hierarki.
c. Penilaian dapat dilakukan oleh satu atau beberapa pengambil keputusan secara sekaligus.
d. Kandidat pilihan sudah tertentu dan terbatas jumlahnya.


BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 AHP (Metode Analitycal Hierarchy Process)
Menurut Dr. Ir. Kadarsah Suryadi (2000) AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan metode penyelesaian problem kriteria ganda, yang menuntut pembuat keputusan mengeluarkan pendapat berkaitan dengan tingkat kepentingan relatif dari masing masing kriteria yang ada dan kemudian menunjukkan preferensi berkaitan dengan tingkat kepentingan setiap kriteria untuk setiap alternatif.
Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia akan prioritas antara satu elemen dengan elemen yang lainnya. Keberadaan hirarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hirarki.
Metode AHP yang dikembangkan oleh Thomas L. Saat dapat memecahkan masalah kompleks, dimana kriteria yang diambil cukup banyak, struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi pembuat keputusan serta ketidakpastian tersedianya data statistik yang akurat. Adakalanya timbul masalah keputusan yang sulit untuk diukur secara kuantitatif dan perlu diputuskan secepatnya dan sering disertai dengan variasi yang beragam dan rumit sehingga data tersebut tidak mungkin dapat dicatat secara numerik karena data kualitatif saja yang dapat diukur yaitu berdasarkan pada persepsi, preferensi, pengalaman, dan intuisi.
Analytic Hierarchy Process sering digunakan untuk membantu dalam menentukan pembobotan dengan berbagai kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.Pada saat ini AHP telah diterapkan ke dalam berbagai konteks, dari permasalahan statistika yang paling sederhana hingga ke yang paling kompleks.
Metode AHP ini memungkinkan pengambilan keputusan untuk struktur masalah yang kompleks dalam bentuk hierarki yang sederhana serta bisa melakukan evaluasi dari sejumlah besar faktor kualitatif maupun kuantitatif dengan cara yang sistematis. AHP membantu para analis untuk mengatur aspekaspek yang bersifat kritis menjadi sebuah hierarki. Aspek atau elemen yang ada di setiap level hierarki harus dibandingkan secara berpasangan oleh karena itu perbandingan elemen ini bisa dituangkan ke dalam bentuk matriks. Dalam AHP terdapat juga beberapa metode yang bisa digunakan untukmenghitung pembobotan seperti metode fuzzy AHP.Adapun struktur hirarki AHP ditampilkan pada Gambar 1.
Gambar 3.1 Struktur hirarki AHP
Adapun langkah-langkah metode AHP adalah:
1. Menentukan jenis-jenis kriteria yang akan mempengaruhi pemilihan notebook.
2. Menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan dengan rumus jugdment n×(n-1)/2. Dimana n adalah jumlah kriteria yang akan dibandingkan berpasangan.
3. Menjumlah matriks kolom. 
4. Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan rumus masing-masing elemen kolom dibagi dengan jumlah matriks kolom.
5. Menghitung nilai prioritas kriteria dengan rumus menjumlah matriks baris hasil langkah ke 4 dan hasilnya 5 dibagi dengan jumlah kriteria.
6. Menentukan alternatif-alternatif yang akan menjadi pilihan.
7. Menyusun alternatif-alternatif yang telah ditentukan dalam bentuk matriks berpasangan untuk masing-masing kriteria. Sehingga akan ada sebanyak n buah matriks berpasangan antar alternatif.
8. Masing-masing matriks berpasangan antar alternatif sebanyak n buah matriks, masing-masing matriksnya dijumlah per kolomnya.
9. Menghitung nilai prioritas alternatif masing-masing matriks berpasangan antar alternatif dengan rumus seperti langkah 4 dan langkah 5.
10. Menguji konsistensi setiap matriks berpasangan antar alternatif dengan rumus masing-masing elemen total kolom matriks berpasangan pada langkah 2 dikalikan dengan nilai prioritas kriteria. Hasilnya perkalian tersebut masing-masing dijumlah. Berikut merupakan penjabaran lengkap rumus yang dipergunakan untuk menghitung konsistensi bobot:
Menghitung Lamda max dengan rumus:
(1)
Menghitung CI (Consistency Index) dengan rumus:
(2)
Menghitung CR (Consistency Ratio) dengan rumus:
(3)
dimana:
            RI = Random Index (sesuai dengan jumlah kriteria)
Tabel 1 RANDOM INDEX
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
0
0.58
0.9
1.12
1.24
1.32
1.41
1.45
1.49
Bobot yang diperoleh dapat dikatakan konsisten apabila memenuhi kondisi sebagai berikut:
Jika CI=0 maka dikatakan konsisten.
Jika CR = ≤0,1 maka dikatakan cukup konsisten.
Jika CR = >0,1maka dikatakan tidak konsisten.
Jika bobot tidak konsisten, maka pengisian nilai-nilai pada matriks berpasangan pada unsur kriteria maupun alternatif harus diulang.
11. Menyusun matriks baris antara alternatif versus kriteria yang isinya hasil perhitungan proses langkah 7, langkah 8 dan langkah 9.
12. Hasil akhirnya berupa prioritas global sebagai nilai yang digunakan oleh pengambil keputusan berdasarkan skor yang tertinggi.Untuk melakukan perhitungan AHP, setap penilaian kepentingan kriteria memiliki nilai serta makna berbeda. Berikut merupakan tabel penilaian yang digunakan dalam perhitungan AHP.
Tabel 2 SKALA PENILAIAN AHP
Tingkat Kepentingan
Definisi
1
Sama Penting (equal)
3
Cukup Penting (moderate)
5
Lebih Penting (strong)
7
Sangat Lebih Penting (very strong)
9
Mutlak Lebih PentiSng (absolute/extreme)

3.2 Analisis dan Perancangan
Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Berdasarkan Point Tertinggi dengan Metode Analytic Hierarchy Process menggunakan 24 kriteria yaitu :
1. Harga Laptop
2. Merk Laptop
3. Clockspeed Prosesor
4. Kapasitas RAM 
5. Dedicated VGA
6. Ukuran Layar
7. Resolusi Layar
8. Teknologi Layar
9. Audio Speaker
10. Kapasitas Harddisk
11. Networking
12. Wifi
13. Bluetooth
14. Keyboard
15. Ragam Input Device
16. Card Reader
17. Antarmuka/interface
18. Sistem Operasi
19. Baterai
20. Pelayanan & Garansi
21. Dimensi/Ukuran
22. Berat
23. Desain Laptop
24. Kualitas Material Laptop

Kemudian untuk menentukan faktor-faktor prioritas yang menjadi kriteria bagi pemilihan notebook dilakukan pembagian kuesioner. Kuesioner disebarkan kepada 60 sampel responden untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan notebook, minat merk notebook, dan kegiatan sebelum membeli laptop, sehingga lebih mengetahui karakteristik sampel data.

Hasil kuesioner yang dilakukan secara acak menunjukkan bahwa ada 3 faktor prioritas yang harus ada pada penilaian suatu produk laptop, yaitu: (1) kecepatan dasar laptop, (2) baterai laptop, (3) kapasitas RAM, Kemudian dari tiga faktor tersebut dijadikan tiga kriteria yang harus ada pada pemilihan laptop oleh masyarakat umum. Ketiga faktor tersebut nantinya akan dicari nilai bobot prioritas masing-masing yang nantinya akan dibuat perangkingan setiap kriteria-alternatif laptop dimana masing-masing memiliki tingkat kepentingan kriteria yang berbeda-beda pada penilaian laptop, yaitu:
(1) kecepatan dasar laptop (menyesuaikan tiap alternative merk/tipe laptop).
(2) baterai laptop (menyesuaikan tiap alternative merk/tipe laptop).
(3) kapasitas RAM (menyesuaikan tiap alternative merk/tipe laptop).

3.2  Pembentukan Hirarki
Pemilihan laptop berdasarkan 5 kriteria yaitu: kecepatan dasar laptop (GHz), baterai laptop, kapasitas RAM (GB). Hirarki pencarian alternatif laptop dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini. 
Gambar 3.2 Hasil Metode AHP

3.3  Perhitungan dengan AHP
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat matriks untuk perbandingan berpasangan antar kriteria yang dibuat berdasarkan hasil kuesioner. Dapat dilihat pada tabel 3 adalah contoh perhitungan yang akan dicantumkan untuk menghitung perbandingan antar kriteria dan dapat dilihat bahwa tiap kriteria memiliki tingkat kepentingan berbeda seperti mutlak penting nilai 9, sangat penting nilai 7, penting nilia 5, kurang penting nilai 3, tidak penting nilai 1. Skala atau angka penilaian tersebut berdasarkan table skala penilaian AHP yang dapat dilihat selengkapnya pada tabel berikut.
Table 3.3 Penilaian Kriteria
Nilai Kepentingan Kriteria
Konversi ke dalam nilai AHP
Sangat Penting
5
Penting
3
Kurang Penting
1

1. Pembuatan tabel perbandingan
Kecepatan dasar
Baterai
RAM
Kecepatan dasar
1
1,6
5
Baterai
0,6
1
5
RAM
0,5
0,3
1
Total
2,1
2,9
11








2. Perhitungan rata-rata dari tabel

Kecepatan dasar
Baterai
RAM
Total
Rata2
Kecepatan dasar
0,48
0,55
0,45
1,48
0,49
Baterai
0,28
0,34
0,45
1,07
0,36
RAM
0,24
0,1
0,09
0,43
0,14







3. Susunan Hierarki yang sudah lengkap dengan bobotnya

Bobot kriteria
Kecepatan dasar
0,49
Baterai
0,36
RAM
0,14






4. Pembuatan tabel perbandingan untuk alternatif pilihan

ASUS X550IU
ASUS A456UR
ASUS X441UV
ASUS X550IU
1
0,25
0,5
ASUS A456UR
4
1
2
ASUS X441UV
2
0,5
1
Total
7
1,75
3,5











ASUS X550IU
ASUS A456UR
ASUS X441UV
ASUS X550IU
1
5
3
ASUS A456UR
0,2
1
0,6
ASUS X441UV
0,3
1,6
1
Total
1,5
7,6
4,6











ASUS X550IU
ASUS A456UR
ASUS X441UV
ASUS X550IU
1
0,25
0,5
ASUS A456UR
4
1
2
ASUS X441UV
2
0,5
1
Total
7
1,75
3,5










5. Perhitungan rata – rata


ASUS X550IU
ASUS A456UR
ASUS X441UV
Total
Rata2
ASUS X550IU
0,14
0,14
0,14
0,42
0,14
ASUS A456UR
0,57
0,57
0,57
1,71
0,57
ASUS X441UV
0,28
0,28
0,28
0,84
0,28

ASUS X550IU
ASUS A456UR
ASUS X441UV
Total
Rata2
ASUS X550IU
0,66
0,66
0,65
1,97
0,66
ASUS A456UR
0,13
0,13
0,13
0,39
0,13
ASUS X441UV
1,8
0,21
0,21
2,22
0,74



















ASUS X550IU
ASUS A456UR
ASUS X441UV
Total
Rata2
ASUS X550IU
0,14
0,14
0,14
0,42
0,14
ASUS A456UR
0,57
0,57
0,57
1,71
0,57
ASUS X441UV
0,28
0,28
0,28
0,84
0,28









6. Perkalian matriks
Untuk mendapatkan hasil keputusan, masing-masing bobot untuk alternatif pilihan dikalikan dengan bobot dari kriteria.

ASUS X550IU
0,14
0,66
0,14
0,49
ASUS A456UR
0,57
0,13
0,57
0,36
ASUS X441UV
0,28
0,74
0,28
0,14






7. Hasil

ASUS X550IU
0.14x0.49+0.66x0.36+0.14x0.14
0,3258
27,58 % 
ASUS A456UR
0.57x0.49+0.13x0.36+0.57x0.14
0,4159
 34,14 %
ASUS X441UV
0.28x0.49+0.74x0.36+0.28x0.14
0,4428
 38,28 %
Sehingga pilihan yang paling bagus untuk kasus pengambilan keputusan ini adalah laptop Asus dengan seri ASUS X441UV

Posting Komentar untuk "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Berdasarkan Point Tertinggi dengan Metode Analytic Hierarchy Process"